
FAJAR MEREKAH DI PAPUA BARAT DAYA
Penulis :
- Prof. Dr. Charlie Heatubum, S.Hut., MSi., FLS
- Julian Kelly Kambu, ST., M.Si.
ISBN :
COVER : Yohanis O. Pandori, ST
TATA LETAK : Christoffel S. I. Maweikere, S.Si., M.Si
HALAMAN : 246
BERAT :
UKURAN : 21 x 29,7 cm
Sinopsis
Sebagai sebuah provinsi daerah otonomi khusus yang baru di Tanah Papua, tentu warga masyarakatnya punya banyak harapan, dan tidak berlebihan jika masyarakat menginginkan adanya perbaikan kondisi sosial ekonomi, pelayanan umum yang lebih baik maupun perlidungan akan hak-hak dasar mereka serta kepastian berusaha dan kedudukan di dalam hukum. Semua harapan ini sangat bergantung pada peran pemerintah daerah bersama sama wakil-wakil rakyat lewat lembaga perwakilannya, merumuskan rencana dan kebijakan pembangunan daerah ke depan. Buku ini memberikan informasi awal yang tersedia saat ini sebagai “modal utama” untuk merumuskan kebijakan pembangunan berkelanjutan di provinsi ini ke depan. Namun juga menyediakan informasi bahwa pembangunan sebagaimana yang kita kenal di berbagai provinsi di Indonesia, khususnya di Tanah Papua, yang bertumpuh pada pemanfaatan atau ekstraksi sumberdaya alam akan tidak akan berlangsung lama. Apalagi kalau kita melihat bahwa sebagian besar sumber ekonomi utama Papua Barat Daya didasarkan pada pemanfaatan sumber daya alam. Di satu sisi, luas wilayah atau lahan akan tetap dan tidak akan bertambah, namun di sisi lainnya, kebutuhan akan pemanfaatan lahan terus bertambah sebagai konsekwensi pertambahan penduduk dan peningkatan kebutuhan akan ruang pembangunan. Walaupun, informasi pada buku ini belum dapat menawarkan suatu solusi (silver bulet) untuk pembangunan Papua Barat Daya, tetapi memberikan opsi alternatif pembangunan dari pembangunan yang hanya bertumbuh pada esktraksi sumberdaya alam dan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata ke pembangunan berkelanjutan yang menitik beratkan pertumbuhan ekonomi, pelestarian sumberdaya alam dan pemerataan sosial-ekonomi masyarakat. Pembangunan Berkelanjutan, bukan suatu solusi yang mudah, tetapi berkaca pada pengalaman pembangunan selama ini di Tanah Papua dan keterbatasan biofisik Provinsi Papua Barat Daya, maka ini pilihan Pembangunan Berkelanjutan merupakan suatu keniscayaan. Melaksanakan pilihan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan, mengejar pertumbuhan ekonomi dan memperhatikan pemeratan hasil-hasil pembangunan, bukan merupakan sesuatu yang mudah. Tetapi, Provinsi Papua Barat Daya memiliki potensi, semangat dan pengalaman untuk mewujudkan hal ini, sebagaimana telah diterapkan pada beberapa kabupatennya. Dengan semboyan Provinsi Papua Barat Daya, Kitorang Kuat, Karena Torang Satu, tentunya menjadi modal utama dalam melaksanakan gagasan besar ini dapat terlaksanakan.